terimakasih videonya saya ingin menambahkan sedikit materi tentang keberadaan bentuk orbital dari S,P,D,F
Orientasi dan Bentuk Orbital s p d f, Elektron, Bilangan Kuantum, Atom - Bentuk orbital ditentukan oleh subkulit dari elektron atau ditentukan bilangan kuantum azimutnya. Jadi, apabila suatu elektron memiliki bilangan kuantum azimut sama, maka bentuk orbitalnya juga sama, sehingga yang membedakan hanyalah tingkat energinya. Bentuk orbital merupakan fungsi Ψ2 dari fungsi gelombang Schrödinger. Sedangkan orientasi orbital terkait dengan bilangan kuantum magnetik (m).
Orbital adalah bagian dari subkulit atom, sebagai daerah yang paling mungkin ditempati elektron. Dalam penyusunan diagram orbital, sebuah elektron disimbolkan dengan anak panah menghadap ke atas atau menghadap ke bawah. Anak panah yang menghadap ke atas biasanya melambangkan elektron dengan spin +½, sedangkan anak panah menghadap ke bawah melambangkan elektron dengan spin -½. Untuk menandai distribusi orbital dalam atom, anak panah ini diletakkan pada garis horizontal, dalam lingkaran, atau dalam kotak.
Diagram orbital digunakan untuk memudahkan penentuan bilangan kuantum magnetik dan bilangan kuantum spin. Adapun bilangan kuantum utama dan azimut dapat ditentukan dengan mudah hanya dengan melihat konfigurasi elektronnya.
Ada dua aturan yang perlu diperhatikan dalam menyusun diagram orbital, yaitu Asas Larangan Pauli dan Aturan Hund.
Asas Larangan Pauli
Menurut asas larangan pauli, tidak boleh ada dua elektron dalam suatu atom yang memiliki keempat bilangan kuantum yang sama. Orbital yang sama akan memiliki bilangan kuantum n, l, dan m yang sama. Yang membedakannya hanya bilangan kuantum spin (s). Hal ini berarti bahwa setiap orbital maksimum berisi dua elektron dengan arah spin yang berlawanan.
Aturan Hund
Menurut aturan hund, pengisian elektron pada orbital yang energinya setingkat, dimulai dengan arah spin tertentu. Setelah masing-masing orbital terisi, maka pengisian dilanjutkan dengan arah spin yang berlawanan.
Berikut contoh penyusunan diagram orbital:
Atom Oksigen memiliki nomor atom 8, dengan konfigurasi elektron 1s2 2s2 2p4. Kita akan menentukan diagram orbital dari konfigurasi elektron terakhir, yaitu 2p4.
Catatan: Subkulit s terdiri dari 1 orbital, subkulit p 3 orbital, subkulit d 5 orbital, dan subkulit f 7 orbital.
Karena subkulit yang akan dicari diagram orbitalnya adalah subkulit p, maka kita membuat 3 orbital, yang digambarkan dengan garis horizontal.
↑ ↓ ↑ ↓ ↑ ↓
Subkulit 2p4 memiliki 4 elektron. Isikan elektron-elektron yang berupa anak panah ke atas ini pada orbital. Sampai di sini, setiap orbital maksimum berisi satu anak panah yang menghadap ke atas.
↑↓ ↑↓ ↑↓
Ternyata elektron yang diisikan baru sebanyak 3, dan masih tersisa 1 elektron lagi. Isikan elektron yang tersisa ini pada orbital, dengan anak panah yang menghadap ke bawah.
Says ingin menambahkan sedikit Orbital s yang berbentuk bola tidak menunjukan arah ruang tertentu karena kebolehjadian ditemukan elektron dengan bentuk ini berjarak sama jauhnya ke segala arah dari inti atom. Kebolehjadian terbesar ditemukannya elektron dalam orbital s terdapat pada daerah sekitar bola, yaitu untuk orbital : a. 1s : terdapat pada kulit bola b. 2s : terdapat pada awan lapisan kedua c. 3s : terdapat pada awan lapisan ketiga
Orbital s berbentuk bola simetri yang menunjukkan bahwa elektron memiliki kerapatan yang sama, jika jarak dari inti atom juga sama. Semakin jauh letak elektron dari inti atom, kerapatannya semakin rendah. Bentuk orbital p seperti balon terpilin (cuping-dumbbell). Kepadatan elektron tidak tersebar merata, melainkan terkonsentrasi dalam dua daerah yang terbagi sama besar dan terletak pada dua sisi berhadapan dari inti yang terletak di tengah. Orbital d memiliki 5 orbital dengan bentuk yang kompleks dan orientasi yang berbeda. Empat orbital pertama memiliki bentuk yang sama, sedangkan satu orbital memiliki bentuk yang berbeda. Kelima orbital itu adalah dxy, dxz, dyz, dx2y2, dan dz2. Orbital f mempunyai bentuk orbital yang lebih rumit dan lebih kompleks daripada orbital d. Setiap subkulit f mempunyai 7 orbital dengan energi yang setara.
terimakasih videonya
BalasHapussaya ingin menambahkan sedikit materi tentang keberadaan bentuk orbital dari S,P,D,F
Orientasi dan Bentuk Orbital s p d f, Elektron, Bilangan Kuantum, Atom - Bentuk orbital ditentukan oleh subkulit dari elektron atau ditentukan bilangan kuantum azimutnya. Jadi, apabila suatu elektron memiliki bilangan kuantum azimut sama, maka bentuk orbitalnya juga sama, sehingga yang membedakan hanyalah tingkat energinya. Bentuk orbital merupakan fungsi Ψ2 dari fungsi gelombang Schrödinger. Sedangkan orientasi orbital terkait dengan bilangan kuantum magnetik (m).
semoga bermanfaat :)
Terimakasih tambahan materinya shinthari,sangat membantu..
Hapusjelaskan bagaimana cara menentukan orbital d ?
BalasHapusOrbital adalah bagian dari subkulit atom, sebagai daerah yang paling mungkin ditempati elektron. Dalam penyusunan diagram orbital, sebuah elektron disimbolkan dengan anak panah menghadap ke atas atau menghadap ke bawah. Anak panah yang menghadap ke atas biasanya melambangkan elektron dengan spin +½, sedangkan anak panah menghadap ke bawah melambangkan elektron dengan spin -½. Untuk menandai distribusi orbital dalam atom, anak panah ini diletakkan pada garis horizontal, dalam lingkaran, atau dalam kotak.
HapusDiagram orbital digunakan untuk memudahkan penentuan bilangan kuantum magnetik dan bilangan kuantum spin. Adapun bilangan kuantum utama dan azimut dapat ditentukan dengan mudah hanya dengan melihat konfigurasi elektronnya.
Ada dua aturan yang perlu diperhatikan dalam menyusun diagram orbital, yaitu Asas Larangan Pauli dan Aturan Hund.
Asas Larangan Pauli
Menurut asas larangan pauli, tidak boleh ada dua elektron dalam suatu atom yang memiliki keempat bilangan kuantum yang sama. Orbital yang sama akan memiliki bilangan kuantum n, l, dan m yang sama. Yang membedakannya hanya bilangan kuantum spin (s). Hal ini berarti bahwa setiap orbital maksimum berisi dua elektron dengan arah spin yang berlawanan.
Aturan Hund
Menurut aturan hund, pengisian elektron pada orbital yang energinya setingkat, dimulai dengan arah spin tertentu. Setelah masing-masing orbital terisi, maka pengisian dilanjutkan dengan arah spin yang berlawanan.
Berikut contoh penyusunan diagram orbital:
Atom Oksigen memiliki nomor atom 8, dengan konfigurasi elektron 1s2 2s2 2p4.
Kita akan menentukan diagram orbital dari konfigurasi elektron terakhir, yaitu 2p4.
Catatan:
Subkulit s terdiri dari 1 orbital, subkulit p 3 orbital, subkulit d 5 orbital, dan subkulit f 7 orbital.
Karena subkulit yang akan dicari diagram orbitalnya adalah subkulit p, maka kita membuat 3 orbital, yang digambarkan dengan garis horizontal.
↑ ↓ ↑ ↓ ↑ ↓
Subkulit 2p4 memiliki 4 elektron. Isikan elektron-elektron yang berupa anak panah ke atas ini pada orbital. Sampai di sini, setiap orbital maksimum berisi satu anak panah yang menghadap ke atas.
↑↓ ↑↓ ↑↓
Ternyata elektron yang diisikan baru sebanyak 3, dan masih tersisa 1 elektron lagi. Isikan elektron yang tersisa ini pada orbital, dengan anak panah yang menghadap ke bawah.
↑↓ ↑↓ ↑↓
Hai Heni, terimakasih vidoe yang anda unggah sanggatlah membantu
BalasHapusOke sama-sama elva terimakasih telah berkunjung ke blog saya..
HapusSays ingin menambahkan sedikit Orbital s yang berbentuk bola tidak menunjukan arah ruang tertentu karena kebolehjadian ditemukan elektron dengan bentuk ini berjarak sama jauhnya ke segala arah dari inti atom.
BalasHapusKebolehjadian terbesar ditemukannya elektron dalam orbital s terdapat pada daerah sekitar bola, yaitu untuk orbital :
a. 1s : terdapat pada kulit bola
b. 2s : terdapat pada awan lapisan kedua
c. 3s : terdapat pada awan lapisan ketiga
Terimakasih zelvi atas tambahan materinya semoga bermanfaat..
HapusBisakah anda berikan contoh nya yg sederhana? Dan penjelasan yg sdrhana!
BalasHapusOrbital s berbentuk bola simetri yang menunjukkan bahwa elektron memiliki kerapatan yang sama, jika jarak dari inti atom juga sama. Semakin jauh letak elektron dari inti atom, kerapatannya semakin rendah.
HapusBentuk orbital p seperti balon terpilin (cuping-dumbbell). Kepadatan elektron tidak tersebar merata, melainkan terkonsentrasi dalam dua daerah yang terbagi sama besar dan terletak pada dua sisi berhadapan dari inti yang terletak di tengah.
Orbital d memiliki 5 orbital dengan bentuk yang kompleks dan orientasi yang berbeda. Empat orbital pertama memiliki bentuk yang sama, sedangkan satu orbital memiliki bentuk yang berbeda. Kelima orbital itu adalah dxy, dxz, dyz, dx2y2, dan dz2.
Orbital f mempunyai bentuk orbital yang lebih rumit dan lebih kompleks daripada orbital d. Setiap subkulit f mempunyai 7 orbital dengan energi yang setara.